Monday, January 22, 2018

Secarik Catatan di Negeri Ottoman (Part 7)

Agenda hari ini adalah perjalanan dari Cappadocia menuju Antalya. Dari rumah Cihan menuju terminal Urgup kami dianter sama Umit, dari Urgup waktu itu kami ke Nevsehir dulu jam 8.30 pagi, sedangkan bus Nevsehir-Antalya berangkat jam 10.30 pagi. Perjalanan ke Antalya sekitar 9 jam menggunakan bus Metro. Paling berkesan selama perjalanan ke Antalya adalah pertama kalinya saya melihat gunung yang diatasnya diselimuti oleh es, dengan jarak yang sangat dekat di kanan dan kiri kami. Saat ini lah saya pikir, mungkin ini sisi positifnya saya gak jadi naek balon udara di Goreme, karna kalo naek balon udara pasti naik bus ke Antalya malam dan ga bisa liat pemandangan indah sepanjang perjalanan ke Antalya ini.

bus Metro ini yang paling banyak digunakan di Turki untuk transportasi antar kota

cukup nyaman karna ada TV jadi bisa sambil nonton (sambil nebak2 pada ngomong apa karena ga ada subtitlenya)

pertama kali melihat salju beneran dengan jarak sedekat ini


Sampai di Antalya sekitar jam 19.30, masih lumayan terang karna matahari terbenam jam 19.50-an. Dari Otogar, kami naik Tram? Saya lupa kami naik apa, hahaha, tapi kayanya si Tram, yang jelas kami beli Antalya Kart dulu seharga 6 TL untuk bisa ke pusat kota dari Otogar. Sampai di pusat kota kami cari-cari hostel dulu, ternyata yang ada di google maps salah, jadilah kami nanya2 sama warga sekitar pakai bahasa tarzan. Si empunya hostel namanya Erkan, kami komunikasi menggunakan google translate di komputernya, ganti2an ngetiknya, kalau diinget2 lagi kocak juga. Kami nanya sama Erkan tempat2 yang recommended selama 2 hari kami di sini, dia pun tulis di notes 3 tempat wajib yang perlu didatangi beserta cara menuju tempat tersebut, helpful banget lah dia.

Esok harinya kami explore Old Town Antalya, namanya Kaleici. Kota tua di Antalya ini terjaga sekali, dan cantik banget pastinya, bisa dibilang ini adalah kota tua paling cantik yang pernah saya liat. Sebelum masuk ke kota tua ini kita disambut gerbang Hardian yang gagah menjulang. Di dalam kota tua sendiri banyak toko di pinggir2 jalannya, baik itu toko souvenir, minuman, ice cream, ataupun makanan. Berhubung kami ke sana waktu pagi, makanya masih sepi dan sangat tepat untuk foto2, hehe. Mulai siang sampai sore tempat ini semakin ramai.
Patung Attalos, pendiri kota Antalya di tahun 159-138 SM

Gerbang Hardian sebagai pintu masuk ke kota tua
muka si Aki kegelian karna kupingnya saya tiup


what a beautiful old city!

sooooo clean! padahal banyak pedagang juga

spring dan summer adalah saat yang tepat ke Antalya karna bunga lagi bermekaran
Setelah dari kota tua kami ke pinggir laut, ada benteng, dan clock tower simbol kota Antalya di sini. Antalya ini adalah kota cantik di pinggir laut Mediterania. Tempat yang sangat touristic karna banyak cruise ship yang singgah di sini. Antalya, Fethiye, Bodrum, adalah tujuan paling favorit bagi para turis di kala summer, karna musim panas di sini katanya lebih panjang dibanding daerah lain di Turki. Karena saya mengunjungi Antalya, makanya saya skip Bodrum dan Fethiye.
Clock Tower Antalya
The blue mediteranian sea





pedestrian untuk jalan santai sambil menikmati laut
Air mancur tempat burung2 minum
paket lunch lengkap turki, selalu ada roti dan salad (tak lupa sambel terasi for lyfe!)

Tujuan berikutnya adalah Duden Waterfall di Lara. Duden Waterfall ada 2 di Antalya, dengan sumber air yang sama. Duden Waterfall atas dan Duden Waterfalls di Lara yang ada di bawah. Awalnya kami mau diajak Erkan ke Duden Waterfall yang di atas, karna lokasinya dekat rumah Erkan, tapi karna anak doi sakit jadi dia harus ke rumah sakit saat itu juga, akhirnya kami ke Duden Waterfall di Lara sambil berharap bisa liat sunset di sana. Duden Waterfall di Lara ini sangat unik, karna air terjunnya langsung ke laut Mediterania. Banyak negara katanya minta ke Turki buat mengambil air terjun ini untuk dibuat perusahaan air minum, tapi selalu ditolak. Cara ke air terjun ini juga mudah sekali, hanya 1x naik bus yang ada tulisan “Lara” di depannya. Waktu tempuh dari pusat kota sekitar 20-30 menit saja. Banyak tempat makan cozy di pinggir sungainya, tapi sayang niat kami mau liat sunset di situ gagal karna tertutup awan 😭

tempat makan cozy di pinggir sungai

the magnificent waterfall of Lara


bunga di pinggir tebing pemanis pemandangan di air terjun Lara

enjoying the solitude

Puas menikmati moment di Duden Waterfall sampai maghrib, kami pun balik dan istirahat.
kamar murah meriah di antalya, 270ribuan saja per malam termasuk sarapan
Esok harinya giliran Duden Waterfall bagian atas yang kami jelajahi. Cara ke sini juga mudah, tinggal 1x naik bus dari MarkAntalya Mall, cari bus yang ada tulisan “Duden Selalesi” di depannya. Duden Waterfall yang bagian atas ini ada biaya masuknya tapi murah banget, hanya 3 TL. Salah satu hal yang paling saya suka dari tempat2 wisata di Turki adalah manajemennya yang sangat baik. Duden Waterfall ini contohnya. Tangga-tangganya, jalan setapak, bangku2 panjang, taman, tempat makan, warung teh, tata letaknya memperhatikan estetika sekali, ditambah memang kontur alamnya yang unik.
semacam monumen

jembatan kecil yang sering jadi spot foto

Mescid di sana sama seperti Mushola di Indonesia, kalau masjid besar di sana disebutnya Cami, klo di Indonesia Jami malah sebutan lain untuk mushola

well managed infrastructure

bangku panjang disebar di lokasi2 strategis untuk pengunjung duduk sambil menikmati alam
the waterfall
Keunikan waterfall ini adalah terdapat gua yang bisa kita masuki dan tembus ke belakang air terjunnya. Gua yang ada pun tidak menyeramkan, malah dibuat secantik mungkin dengan lighting, tangga, dan dinding batu yang dibuat seperti balkon, diujung gua agak basah sedikit karena rembesan air terjunnya. Ow, bagian paling favorit saya adalah jembatan cantik yang dikelilingi hijau pepohonan, natural dan damai banget rasanya. Sayangnya kami tidak bisa lama-lama di sini karna kami sudah beli tiket ke Pamukkale untuk keberangkatan jam 15.00. Jadilah kami buru-buru kembali ke hostel dan ambil barang kami, untuk lanjut ke Pamukkale.

tangga menuju gua belakang air terjun

gua menuju belakang air terjun

persis di belakang air terjun!

my favourite spot! Rivendell?
Bus Pamukkale ini adalah yang terbaik diantara 3 bus lainnya yang saya coba selama di Turki. Harga tiket Antalya-Denizli adalah 37 TL, dari Denizli baru naik Dolmus sekitar 3 TL ke Pamukkale. Tidak ada yang langsung ke Pamukkale. Dolmus ini apa si? Dolmus ini angkot-nya Turki lah. Mobil yang dipakai adalah elf, dengan cara membayar variatif, bisa saat naik, saat turun, atau oper2an ke penumpang yang duduk dekat supir saat mobilnya berjalan.
film di bus Pamukkale jauh lebih lengkap dibanding di bus Metro

suasana di dalem dolmus di malam hari

dolmus, alias angkot ala Turki
Oke, jadi kami menghabiskan waktu 2 hari 2 malam di Antalya dengan jadwal yang santai, dan saya sangat menikmati itu. Kami sempet ke mall MarkAntalya, Malik akhirnya beli jaket di situ seharga 69 TL, dan kami sempat juga beli perhiasan2 khas Antalya buat oleh2, murah2 euy dan ternyatas pas sampe Jakarta dan saya kasih oleh2 tersebut ke temen kantor, baru ketauan ada tulisan “made in China”, ngakak lah kami semua, udah jauh2 ke Antalya beli oleh2 ga taunya ga beda ama beli di mangga dua cuyyyy. Selama di sini kami selalu makan malam di samping hostel kami, harganya 10 TL dengan porsi yang bisa dibilang besar, karna ada nasi dan roti sekaligus. Namanya budget traveler, harus serba perhitungan lah ya untuk masalah ini, hehe.

No comments: