Saturday, January 27, 2018

Depresi

Di tulisan kali ini saya mau cerita tentang kejadian yang saya alami sekitar bulan November-Desember yang lalu, yep, depresi. Saya akan ambil beberapa sumber tentang hal ini supaya setidaknya ada ilmu yang bisa dibagi di blog ini. Ada 3 hal yang perlu diketahui tentang depresi; definisi, gejala, dan treatment-nya.

Pertama tentang definisi, American Psychiatric Association mendefinisikan depresi sebagai berikut:
"Depression (major depressive disorder) is a common and serious medical illness that negatively affects how you feel, the way you think and how you act. Fortunately, it is also treatable. Depression causes feelings of sadness and/or a loss of interest in activities once enjoyed. It can lead to a variety of emotional and physical problems and can decrease a person’s ability to function at work and at home." *

Berikutnya, apa sih gejala-gejalanya? **

  1. merasa helpless dan hopeless, seakan keadaan gak akan pernah menjadi lebih baik lagi, it's getting worse and worse. Nothing can be done to improve the situation.
  2. kehilangan gairah hidup, ga ada lagi kesenangan2 bahkan ketika kita melakukan hobi yang kita suka sekalipun, gak peduli sama apapun lagi.
  3. selera makan berubah, bisa jadi hilang sama sekali atau bahkan bertambah tak terkontrol, akhirnya berpengaruh ke berat badan juga.
  4. perubahan pola tidur, bisa jadi gak bisa tidur sama sekali atau bahkan tidur terus kerjaannya.
  5. mudah marah dan merasa terganggu, jadi kaum sumbu pendek yang istilahnya senggol sedikit bakal kena bacok.
  6. kehilangan energi, merasa lemas sampai2 tugas kecil pun jadi terasa berat banget dan butuh usaha keras untuk menyelesaikannya.
  7. membenci diri sendiri, perasaan ini begitu kuat, menganggap semua kesalahan ada pada dirinya, bahwa dirinya tidak pantas untuk bahagia, merasa bersalah dan terus menerus mengutuk diri sendiri.
  8. bertindak nekat dan ga peduli sama keselamatan sendiri, nyetir jadi ugal-ugalan contohnya.
  9. sulit berkonsentrasi, jadi sering lupa dan gak bisa bikin keputusan, serba ragu dan takut salah
  10. rasa nyeri dan sakit yang ga bisa dijelaskan, bisa terjadi di kepala, perut (paling sering), hati, dan lain-lain.
Terakhir, untuk cara menanggulanginya, hmmm,, ini yang saya gak ngerti. Saat saya depresi saya baca banyak hal mulai dari tips & trick, easy way to treat depression, dll, tapi saya ga kunjung membaik, ya bisa juga karna saya ga sungguh2 mempraktikkannya si. Salah satu treatment bisa dibaca di sini.

Penyebab depresi bisa banyak hal, dalam kasus saya itu terjadi karna akumulasi dari berbagai masalah, mulai dari pekerjaan (ini yang memicu), kemudian merembet ke masalah2 personal lainnya.

Dan ini adalah catatan singkat yang saya buat saat itu, saat saya dipuncak depresi.


==================================================================
Ketika diri ini diliputi maksiat
hati terasa begitu berat
sedikit-sedikit menghela nafas panjang
berulang dan berulang lagi
kepala sakit, pusing
perut mual, rasa ingin muntah
i'm at the my lowest point right now
i don't know how to live my life
i can't believe it affects me this bad
it's a combination between my failure both in work and in life
Life? yes, i committeed so many sins, it affects my life for sure
i become sooo sensitive, self doubt, inferior, i'm no longer positive
i take everything as my fault, as my weakness
i have no power, no dignity, i don't deserve to be happy
i'm depressed, i'm so depressed
==================================================================

Bagi saya pribadi, saya ga bisa menyembunyikan perasaan dengan baik, segala macam emosi pasti keliatan dari muka saya, dan itu ga enak. Karna temen2 kantor jadi sering nanyain "kenapa", "muka lu suntuk banget, kenapa?" "are you okay?" dan lain-lain. Tentu saya ga bisa cerita semua, paling yang berkaitan dengan kerjaan aja yang saya ceritain.

Saat itu dengan konyolnya saya bisa nangis tiba-tiba, bahkan nonton ipin-upin aja saya nangis. Yang paling ga enak adalah rasa sesak di dada, dan rasa kosong, berkali2 narik nafas panjang yang cukup membantu untuk sekian detik, sampai kemudian rasa itu datang lagi.

Kenapa saya ceritain ini di sini, padahal ini kan memalukan. Beberapa hari yang lalu saya sharing dengan temen deket saya, kami sharing tentang our lowest point, dan bahwa saya ga tau kenapa rasa depresi saya hilang waktu itu. Dari situ saya mengambil kesimpulan, bahwa ya depresi itu akan hilang dengan sendirinya kok seiring berjalannya waktu, yang perlu kita lakukan adalah sabar, sabar, dan terus bersabar. Jangan biarkan pikiran2 bodoh, tentang perbuatan nekat yang bakal dilakukan, itu menguasai kita. Cara-cara di atas untuk treatment depression mungkin bisa membantu mempercepat prosesnya, tapi saya yakin istilah 'time will heal' itu betul kok, soooo, in the meantime, jangan berbuat konyol, mikir untuk suicide misalnya. Saat itu saya ga sampe mikir ekstrim kaya gitu, tapi niat untuk menyakiti diri sendiri itu ada, perbuatan nekat2 itu ada, bawa motor kebut2an ga peduli sama nyawa.

Saat itu nafsu makan saya ga beraturan, pola tidur saya pun begitu, oh iya saya berusaha lebih dekat dengan Tuhan pastinya, minta ampun, minta bantuan, tapi ada rasa marah juga saat itu, kok ya ini segala macam masalah datang bertubi-tubi. Istilah "there is a rainbow after the storm" itu ga saya rasakan, yang ada "more and more storms was keep coming". Alhamdulillah, meski perasaan negatif terus berkecamuk, saya memilih untuk gak berputus asa sama Allah. Dan ternyata benar, ibarat malam, di saat malam mencapai puncak kepekatannya, saat tergelapnya, itu adalah pertanda bahwa sebentar lagi akan terbit fajar, akan datang cahaya.

Teman saya waktu itu kasih nasihat, bahwa kegagalan saya saat itu adalah karena faktor yang tidak bisa kita kontrol, itu karna ada faktor eksternal -masalah pilkada-. Meski awalnya saya masih gak terima, karena semua rasa lelah saya bekerja hampir 1 tahun lamanya untuk project ini muncul ke permukaan, saya merasa super lelah, kecewa, dan marah. Tapi lama kelamaan saya mencerna dan menerima nasihat teman saya itu, dia benar dan itu bukan kesalahan saya. Sepertinya itu titik awal saya mulai sembuh, dan proses untuk menerima nasihat itu gak sebentar. Selesai dengan masalah kerjaan, masalah personal pun mulai membaik, gak akan sepenuhnya normal kembali tapi ya membaik lah.

Jadi intinya apa si? Intinya ketika merasa depresi, sabar lah semua itu bakal berlalu kok. In the meantime, cari temen ngobrol, ceritain masalahmu dan bisa jadi dari temenmu itu akan muncul nasihat yang bisa menjadi titik balik atas depresimu. Membenci dan menyalahkan diri sendiri menurut saya adalah kunci yang membuat depresi, jadi temukan alasan yang bisa meyakinkan dirimu bahwa ini semua bukan salahmu. Terakhir dan tentu yang terpenting, jangan pernah putus asa dalam berdoa. No matter what, keep praying, gak apa2 kalau kualitas ibadahmu menurun, jelek dan ga berkualitas, just keep doing it. Saya mengibaratkan orang depresi itu seperti  orang yang sedang berada di persimpangan jalan, either you die or you reborn. Nah, saat reborn, ketika dalam proses penyembuhan dari depresi kita meninggalkan Tuhan maka bisa jadi kedepannya ia ga akan percaya Tuhan sama sekali, insha Allah begitu juga sebaliknya. Sekian dan semoga ada manfaatnya.



sumber:

*) https://www.psychiatry.org/patients-families/depression/what-is-depression 
**) https://www.helpguide.org/articles/depression/depression-symptoms-and-warning-signs.htm

Tuesday, January 23, 2018

New Year, New Spirit?

It's been a year guys! well, almost actually. Hampir setahun gak ngeblog, setiap kali pengen ngeblog selalu teringat utang postingan tentang trip ke Turki, akhirnya ga jadi jadi. Sekarang biar rajin ngepost lagi, saya pun melunasi postingan tentang Turki. Well, belum lunas sepenuhnya si, tapi setidaknya ada 3 postingan baru lah dari terakhir catatan saya saat di Cappadocia.

Okay, ada kabar apa nih setahun gak udpate di sini?

  1. Saya masih di Quipper, okay tahun ini akan jadi tahun keempat saya kerja di sini. Kalau ditanya bosen gak? Bohong klo bilang ga ada bosennya, bosan pasti ada tapi karna selalu ada hal baru yang bisa dikerjakan di Quipper jadi saya bisa bilang kalau saya belum bosan-sampe-ingin-resign selama kerja di sini. Tahun baru diawali dengan berita ga menyenangkan, 6 orang resign, pfftt, sedih si, tapi ya semoga mereka dapat kesuksesan di tempat barunya.
  2. No sosmed. Wow, saya ga nyangka bakal hiatus dari dunia sosmed selama ini. Udah hampir setahun saya hiatus dari Instagram dan Facebook. Baru2 ini saya terpaksa berbalas komen lagi di Facebook karna ada guru saya yang di Papua post komentar di foto saya, ga dibales ya ga enak kan, jadilah tu foto saya malah tersebar kemana2 sampe ke grup whatsap kantor 😔
  3. Saya menemukan fakta baru tentang diri saya sendiri, ternyata saya suka seni. Kesibukan saat kuliah membuat saya gak total dalam aktualisasi diri, jadilah pas kerja saya baru ada waktu untuk eksplorasi tentang diri saya. Saya memberanikan diri ikutan drama musikal (klo ini 2 tahun lalu), dan dari situ ternyata saya baru sadar klo saya suka tari khususnya tari tradisional. Tercatat udah 2x ikut Indonesia Menari, dan 1x nari di nikahan orang, tepatnya nikahan anak Gubernur Jabar kang Aher, pertama kali nari di nikahan orang diliatin para pejabat pula, sebut saja presiden.
  4. Kursus IELTS, hmm, dalam rangka persiapan cari S2 dan beasiswa ke Eropa, saya mulai take action dengan ikut kursus IELTS di IALF. Sejujurnya saya menyesal, bukan bermaksud menjelekkan tapi memang metode kursusnya gak sesuai dengan ekspektasi saya. Bagi sebagian orang mungkin metode ini efektif, tapi yaah, tiap orang punya ekspektasi yang beda kan. Jadi lah setiap ada temen mau kursus di IALF saya ajak ngobrol, mending hayok kita belajar bareng daripada keluar uang sampe 5 jt untuk kursus 2 bulan.
  5. Depresi. Akhirnya saya tau rasanya depresi, gaenak banget men! Hmm, ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, tapi itu terlalu privasi untuk dibagi. Sekitar 1 bulan saya berada di titik terendah dalam hidup, gelisah, hati rasanya kosong, sedikit2 narik nafas panjang, bingung, mikir yang tidak2, dan banyak perasaan ga jelas lainnya yang ga bisa dijelaskan. Saya ga terlalu ingat kenapa akhirnya saya bisa lalui itu semua, mungkin ya karna masalah waktu aja. Jadi, buat orang2 yang lagi depresi, sabar aja, semua itu bakal berlalu kok, tetap sabar, sabar, dan sabar.
Baik, segitu dulu aja updatenya, nanti dilanjut lagi. Semoga kedepannya bisa bikin postingan lain yang tersisa tentang Turki. Ada apa aja? Masih ada catatan saat di Selcuk, Sirince, naik balon udara di Cappadocia, Bursa, Edirne, dan Istanbul! Hmmm, masih banyak pemirsa 😅

Secarik Catatan di Negeri Ottoman (Part 8)

Perjalanan ke Pamukkale sekitar 6 jam, awalnya kenapa saya beli tiket keberangkatan jam 3 sore dari Antalya itu karna mau liat sunset di Hierapolis, Pamukkale. Nyatanya, perjalanan lebih lama dari perkiraan, DAN cuaca mulai jelek alias ujan terus. Di Pamukkale ini kami tinggal dapet host di couchsurfing (CS), namanya Veli. Orangnya gak terlalu banyak bicara, tapi baik dan helpful banget, dia jemput kami dari tempat turun dolmus. Makan malam kami disediakan sama Veli, dia masak sendiri, dan sayur2annya (makanan wajib orang turki) diambil dari halaman depan rumahnya, hasil tanam sendiri. Dia juga ngasih kami oleh2 Turkish coffee setelah kami kasih oleh2 dari Indonesia, dan dia seneng banget dikasih oleh2 dari Indonesia, karna ini pertama banget dia dapet oleh2 khas Indonesia.
Veli in action - cooking dinner
Pagi hari kami bangun dan ternyata hujan deras, padahal kami hanya punya 1 hari saja untuk mengeksplore Pamukkale. Manusia punya rencana, Tuhan punya kuasa, maksud hati mau eksplore dari pagi apa daya hujan tak kunjung berenti (jadi kaya pantun). Alhasil kami baru keluar dari rumah jam 12 lewat sekian, dan itu menerobos hujan, dingin banget men! Veli nganter kami dengan motor metiknya ke gerbang Travertine, boncengan bertiga kaya cabe2an payungan pulak, hahaha. Kami hanya punya waktu sekitar 4 jam saat itu karna mau kejar kereta ke Selcuk sore harinya. Sedih mennn, Pamukkale terlalu cantik untuk dieksplore 4 jam saja, waktu ideal adalah seharian penuh untuk bisa bersantai di Pamukkale ini.
untung ada indomie pelipur lara ya Allah
pagi2 ujan deres bikin galau

persis kaya gini tapi male version 😂
bukit kapas penyambut kedatangan
Ada apa si di Pamukkale? Ada 2 tempat wisata yang berada dalam 1 kompleks di sini, Travertine dan Hierapolis. Kami harus bayar 40 TL terlebih dahulu untuk masuk ke tempat wisata ini. Travertine adalah kolam air hangat yang bentuknya berundak-undak, warna putih seperti salju hasil sedimen sulfur, dan kalau cuaca terik airnya terlihat berwarna biru, kontras dengan dinding kolam yang berwarna putih. Sedangkan Hierapolis adalah reruntuhan dari zaman Yunani yang tersebar di kompleks yang sangat luas, dan yang paling bagus tentu saja arena gladiator sekaligus theaternya. Theater ini bisa dibilang masih utuh, dibandingkan dengan reruntuhan bangunan yang lain.
kalau cerah si pemandangannya kaya gini 😖
karna gloomy dan dingin banget jadilah pemandangannya seperti ini

di beberapa bagian ada yang kolamnya kosong tak berair
barisan manusia menuju -atau -dari - Hierapolis
Untuk masuk ke komplek wisata ini ada 3 pintu, dari atas bukit yang mana kita bisa lihat banyak reruntuhan Hierapolis yang tersebar, dari tengah bukit dimana theater yang paling ikonik ini berada, dan dari bawah bukit, yaitu tempat Travertine si kolam air panas berdinding kapas (Travertine sering disebut juga cotton castle). Waktu itu kami masuk dari bawah, melewati Travertine yang sangat cantik terlebih dahulu. Saat melewati Travertine kita diwajibkan melepas alas kaki, karna takut terpleset. Kalau cuaca sedang tidak hujan, banyak yang berenang di kolam2 ini, tapi saat kami di sana meski dingin dan matahari tidak muncul, tetep aja ada yang berenang. Niat kami untuk berenang pun harus diurungkan karna gak kuat dinginnya, meski airnya hangat dan bikin nyaman *pasangan kali ah bikin nyaman*, tapi kalau udah keluar kolam dinginnya khan maen!
peta Hierapolis di atas Travertine
again, kalau panas, banyak yang berendem di sini...
Selesai menyusuri Travertine sampai ke atas, kami pakai alas kaki kembali dan mulai mendaki bukit untuk ke Theater sebagai ikon Hierapolis. Sepanjang pendakian kita disuguhkan bukit dengan permadani hijau rerumputan dan warna merah kuning bunga2 yang tersebar di atasnya, kalau saya bilang mirip penggambaran khas negri Eropa dengan bukit2 hijaunya dan bunga2 yang cantik. Sampai di theater saya kagum sekali melihat bangunan klasik ini, yang usianya sudah ribuan tahun tapi masih terpelihara kemegahannya. Oiya, sisi positif dari hujan ini adalah tempat wisatanya jadi sepiiii banget, serasa yang punya Hierapolis lah waktu di sana karna turisnya bisa dihitung jari. Theater Hierapolis ini katanya bisa menampung 15,000 orang dan biasa digunakan untuk pertunjukkan, gladiator, pertemuan, mirip gedung serbaguna gitu lah. Puas menikmati kemegahan theater, kami turun kembali melewati jalan setapak yang berbeda, dan masuk komplek Travertine lagi, jangan lupa lepas alas kaki bro!
reruntuhan arena gladiator diliat dari sisi belakang

bukit hijau penuh bunga, FYI yang jaket biru bukan princess syahrini

banyak reruntuhan sepanjang jalan
berkah hujan, bisa foto bebas tanpa kebocoran sosok manusia

the magnificent theater of Hierapolis
tempat wudhu *yakali 😑

Waktu cari rumah Veli kami kesasar, padahal rumah Veli tidak jauh dari gerbang Travertine, tapi emang dasar spasial saya jelek banget jadilah kami nyasar. Setelah dikirim location via google maps baru lah kami kembali ke jalan yang benar. Balik ke rumah Veli kami ambil tas carrier kami, dan diantar Veli ke tempat menunggu Dolmus untuk ke Denizli. Dari otogar Denizli kami nyebrang ke arah stasiun kereta, lari-larian karna waktunya udah mepet banget. Saya sempet tanya2 orang sekitar stasiun kereta pakai bahasa Turki, “tren istasyonu” tapi pada gak ngerti donk, pffttt, yaudah akhirnya ngikutin insting aja, Alhamdulillah sampai di stasiun kereta tepat waktu, dan kereta ke Selcuk sudah menunggu di peron.
bersama Veli si host pendiam yang pintar masak dan baik hati
Kereta di Turki ternyata jalannya lama sodara2! Pantes aja orang2 lebih memilih bus untuk transportasi antar kota, karna meski lebih mahal dari kereta tapi ya lebih cepat sampai. Beda banget ama di Indonesia yak, di sini justru kereta lebih cepat dan enaknya ada pilihan harga pula (ekonomi, bisnis, eksekutif). Keretanya standar lah menurut saya, tapi ya tetep si lebih bagus dari kereta Indonesia, hikss, bangkunya lebih nyaman. Tempat duduknya juga di sana bebas pilih, tinggal cari yang kosong aja, awalnya saya cari2 nomor di bangku, bolak balik dari 1 gerbong ke gerbong lainnya, sampai ada mba2 cantik yang kasih tau kalau kita bisa duduk dimana aja, duhh ojannn!
penampakan di dalam kereta
Perjalanan Denizli-Selcuk sekitar 2 jam 50 menit, oiya harga tiketnya 15 TL. Begitu sampai di stasiun kami jalan menuju host CS saya berikutnya, namanya Ibrahim. Waktu melewati terowongan di stasiun ini agak spooky juga, ga ada orang sama sekali, ‘untung saya ga sendiri’ pikir saya. Sebelum ke tempat Ibrahim kami makan malam dulu, waiternya friendly banget, dan seneng ketemu orang Indonesia, namanya Ismail, saya ama Malik ketawa2 sambil nebak2 pasti adeknya namanya Ishak, kami pun berselfie ria di sini. Selesai dinner, kami langsung jalan cari tempatnya Ibrahim, anyway selama di Turki kami banyak banget jalan kaki dari 1 tempat ke tempat lain, selain karna biar hemat budget jalan kaki di sini enak karna bisa menikmati pemandangan sekitar, bahkan ketika malam hari pun lightingnya memanjakan mata.
bersama Ismail yang seneng banget ketemu orang Indonesia katanya
Setelah lagi-lagi kesasar, sampai juga kami di tempatnya Ibrahim yang ternyata
adalah guesthouse, Anz Guesthouse namanya. Ibrahim, stranger paling baik dan paling helpful yang pernah saya temui seumur hidup, kenapa? Hmm, lanjut di postingan berikutnya aja dah, hehe.

bonus, meratapi jodoh cuaca

Monday, January 22, 2018

Secarik Catatan di Negeri Ottoman (Part 7)

Agenda hari ini adalah perjalanan dari Cappadocia menuju Antalya. Dari rumah Cihan menuju terminal Urgup kami dianter sama Umit, dari Urgup waktu itu kami ke Nevsehir dulu jam 8.30 pagi, sedangkan bus Nevsehir-Antalya berangkat jam 10.30 pagi. Perjalanan ke Antalya sekitar 9 jam menggunakan bus Metro. Paling berkesan selama perjalanan ke Antalya adalah pertama kalinya saya melihat gunung yang diatasnya diselimuti oleh es, dengan jarak yang sangat dekat di kanan dan kiri kami. Saat ini lah saya pikir, mungkin ini sisi positifnya saya gak jadi naek balon udara di Goreme, karna kalo naek balon udara pasti naik bus ke Antalya malam dan ga bisa liat pemandangan indah sepanjang perjalanan ke Antalya ini.

bus Metro ini yang paling banyak digunakan di Turki untuk transportasi antar kota

cukup nyaman karna ada TV jadi bisa sambil nonton (sambil nebak2 pada ngomong apa karena ga ada subtitlenya)

pertama kali melihat salju beneran dengan jarak sedekat ini


Sampai di Antalya sekitar jam 19.30, masih lumayan terang karna matahari terbenam jam 19.50-an. Dari Otogar, kami naik Tram? Saya lupa kami naik apa, hahaha, tapi kayanya si Tram, yang jelas kami beli Antalya Kart dulu seharga 6 TL untuk bisa ke pusat kota dari Otogar. Sampai di pusat kota kami cari-cari hostel dulu, ternyata yang ada di google maps salah, jadilah kami nanya2 sama warga sekitar pakai bahasa tarzan. Si empunya hostel namanya Erkan, kami komunikasi menggunakan google translate di komputernya, ganti2an ngetiknya, kalau diinget2 lagi kocak juga. Kami nanya sama Erkan tempat2 yang recommended selama 2 hari kami di sini, dia pun tulis di notes 3 tempat wajib yang perlu didatangi beserta cara menuju tempat tersebut, helpful banget lah dia.

Esok harinya kami explore Old Town Antalya, namanya Kaleici. Kota tua di Antalya ini terjaga sekali, dan cantik banget pastinya, bisa dibilang ini adalah kota tua paling cantik yang pernah saya liat. Sebelum masuk ke kota tua ini kita disambut gerbang Hardian yang gagah menjulang. Di dalam kota tua sendiri banyak toko di pinggir2 jalannya, baik itu toko souvenir, minuman, ice cream, ataupun makanan. Berhubung kami ke sana waktu pagi, makanya masih sepi dan sangat tepat untuk foto2, hehe. Mulai siang sampai sore tempat ini semakin ramai.
Patung Attalos, pendiri kota Antalya di tahun 159-138 SM

Gerbang Hardian sebagai pintu masuk ke kota tua
muka si Aki kegelian karna kupingnya saya tiup


what a beautiful old city!

sooooo clean! padahal banyak pedagang juga

spring dan summer adalah saat yang tepat ke Antalya karna bunga lagi bermekaran
Setelah dari kota tua kami ke pinggir laut, ada benteng, dan clock tower simbol kota Antalya di sini. Antalya ini adalah kota cantik di pinggir laut Mediterania. Tempat yang sangat touristic karna banyak cruise ship yang singgah di sini. Antalya, Fethiye, Bodrum, adalah tujuan paling favorit bagi para turis di kala summer, karna musim panas di sini katanya lebih panjang dibanding daerah lain di Turki. Karena saya mengunjungi Antalya, makanya saya skip Bodrum dan Fethiye.
Clock Tower Antalya
The blue mediteranian sea





pedestrian untuk jalan santai sambil menikmati laut
Air mancur tempat burung2 minum
paket lunch lengkap turki, selalu ada roti dan salad (tak lupa sambel terasi for lyfe!)

Tujuan berikutnya adalah Duden Waterfall di Lara. Duden Waterfall ada 2 di Antalya, dengan sumber air yang sama. Duden Waterfall atas dan Duden Waterfalls di Lara yang ada di bawah. Awalnya kami mau diajak Erkan ke Duden Waterfall yang di atas, karna lokasinya dekat rumah Erkan, tapi karna anak doi sakit jadi dia harus ke rumah sakit saat itu juga, akhirnya kami ke Duden Waterfall di Lara sambil berharap bisa liat sunset di sana. Duden Waterfall di Lara ini sangat unik, karna air terjunnya langsung ke laut Mediterania. Banyak negara katanya minta ke Turki buat mengambil air terjun ini untuk dibuat perusahaan air minum, tapi selalu ditolak. Cara ke air terjun ini juga mudah sekali, hanya 1x naik bus yang ada tulisan “Lara” di depannya. Waktu tempuh dari pusat kota sekitar 20-30 menit saja. Banyak tempat makan cozy di pinggir sungainya, tapi sayang niat kami mau liat sunset di situ gagal karna tertutup awan 😭

tempat makan cozy di pinggir sungai

the magnificent waterfall of Lara


bunga di pinggir tebing pemanis pemandangan di air terjun Lara

enjoying the solitude

Puas menikmati moment di Duden Waterfall sampai maghrib, kami pun balik dan istirahat.
kamar murah meriah di antalya, 270ribuan saja per malam termasuk sarapan
Esok harinya giliran Duden Waterfall bagian atas yang kami jelajahi. Cara ke sini juga mudah, tinggal 1x naik bus dari MarkAntalya Mall, cari bus yang ada tulisan “Duden Selalesi” di depannya. Duden Waterfall yang bagian atas ini ada biaya masuknya tapi murah banget, hanya 3 TL. Salah satu hal yang paling saya suka dari tempat2 wisata di Turki adalah manajemennya yang sangat baik. Duden Waterfall ini contohnya. Tangga-tangganya, jalan setapak, bangku2 panjang, taman, tempat makan, warung teh, tata letaknya memperhatikan estetika sekali, ditambah memang kontur alamnya yang unik.
semacam monumen

jembatan kecil yang sering jadi spot foto

Mescid di sana sama seperti Mushola di Indonesia, kalau masjid besar di sana disebutnya Cami, klo di Indonesia Jami malah sebutan lain untuk mushola

well managed infrastructure

bangku panjang disebar di lokasi2 strategis untuk pengunjung duduk sambil menikmati alam
the waterfall
Keunikan waterfall ini adalah terdapat gua yang bisa kita masuki dan tembus ke belakang air terjunnya. Gua yang ada pun tidak menyeramkan, malah dibuat secantik mungkin dengan lighting, tangga, dan dinding batu yang dibuat seperti balkon, diujung gua agak basah sedikit karena rembesan air terjunnya. Ow, bagian paling favorit saya adalah jembatan cantik yang dikelilingi hijau pepohonan, natural dan damai banget rasanya. Sayangnya kami tidak bisa lama-lama di sini karna kami sudah beli tiket ke Pamukkale untuk keberangkatan jam 15.00. Jadilah kami buru-buru kembali ke hostel dan ambil barang kami, untuk lanjut ke Pamukkale.

tangga menuju gua belakang air terjun

gua menuju belakang air terjun

persis di belakang air terjun!

my favourite spot! Rivendell?
Bus Pamukkale ini adalah yang terbaik diantara 3 bus lainnya yang saya coba selama di Turki. Harga tiket Antalya-Denizli adalah 37 TL, dari Denizli baru naik Dolmus sekitar 3 TL ke Pamukkale. Tidak ada yang langsung ke Pamukkale. Dolmus ini apa si? Dolmus ini angkot-nya Turki lah. Mobil yang dipakai adalah elf, dengan cara membayar variatif, bisa saat naik, saat turun, atau oper2an ke penumpang yang duduk dekat supir saat mobilnya berjalan.
film di bus Pamukkale jauh lebih lengkap dibanding di bus Metro

suasana di dalem dolmus di malam hari

dolmus, alias angkot ala Turki
Oke, jadi kami menghabiskan waktu 2 hari 2 malam di Antalya dengan jadwal yang santai, dan saya sangat menikmati itu. Kami sempet ke mall MarkAntalya, Malik akhirnya beli jaket di situ seharga 69 TL, dan kami sempat juga beli perhiasan2 khas Antalya buat oleh2, murah2 euy dan ternyatas pas sampe Jakarta dan saya kasih oleh2 tersebut ke temen kantor, baru ketauan ada tulisan “made in China”, ngakak lah kami semua, udah jauh2 ke Antalya beli oleh2 ga taunya ga beda ama beli di mangga dua cuyyyy. Selama di sini kami selalu makan malam di samping hostel kami, harganya 10 TL dengan porsi yang bisa dibilang besar, karna ada nasi dan roti sekaligus. Namanya budget traveler, harus serba perhitungan lah ya untuk masalah ini, hehe.